Dasar Teori Warna
Warna adalah suatu bentuk cahaya atau radiasi gelombang elektromagnetik, yang dihasilkan dari cahaya matahari yang berwarna putih murni.2
Gambar 2.13 Warna Primer Teori warna terdapat 3 (tiga) buah pembagian warna, yaitu warna primer, sekunder, dan tersier. Primer merupakan warna dasar untuk menghasilkan warna-warna lainnya, warna sekunder yang merupakan penggabungan dari dua buah warna primer, dan warna tersier diperoleh dengan mencampur warna sekunder dengan warna lain di sebelahnya dalam lingkaran warna.
Gambar 2.14 Lingkaran warna Sekunder
2 Dulux. Serial Rumah Spesial Kombinasi Warna
Gambar 2.15 Warna Sekunder
Gambar 2.16 Lingkaran warna Tersier
Gambar 2.17 Warna Tersier
2.3.2 Warna RGB dan CMYK
RGB merupakan komposisi dari 3 (tiga) warna spektrum, yaitu Red, Green, dan Blue. Komposisi dari ketiga warna digunakan oleh komputer dan tampilan pada monitor untuk menciptakan warna tersendiri. Nilai 100% dari masing – masing warna akan menjadi tampilan putih (white screen), sedangkan nilai 0% dari masing – masing warna tersebut akan menjadi tampilan warna gelap (dark screen). Palet RGB menggunakan 255 tingkat warna gradasi.
CMYK merupakan komposisi dari 4 (empat) spektrum warna, yaitu Cyan, Magenta, Yellow dan Black. Keempatnya merupakan dasar warna
yang digunakan pada pengoperasian printer. Komposisi warna CMYK hanya sebatas 100 tingkat gradasi.
2.3.3 Teknik Pewarnaan
Pembuatan suatu animasi tidak terlepas dengan teknik-teknik pembuatan didalamnya, termasuk teknik dalam mewarnai. Skripsi ini menggunakan teknik pewarnaan berdasarkan arah cahaya dengan memanfaatkan layer untuk tingkatan warna berbeda. Teknik ini mempunyai 4 macam jenis penerapan pewarnaan , yaitu Basic, Higlight, Shadow, dan Gradasi.
Teknik pewarnaan Basic merupakan teknik pewarnaan dengan menggunakan 1 layer warna. Objek yang sudah diwarna hanya mempunyai 1 warna saja. Teknik pewarnaan Highlight yaitu teknik yang menggunakan beberapa tingkatan warna atau layer untuk mendeskripsikan arah cahaya datang. Teknik ini menggunakan warna panas yang cerah dan juga warna basic. Teknik pewarnaan Shadow adalah kebalikan dari teknik Highlight, bedanya terletak pada penggunaan antara warna dingin dan basic/warna dasar, dan teknik ini lebih menekankan pada unsur warna bayangan saat cahaya datang. Teknik Gradasi merupakan teknik menggunakan 1 layer yang mempunyai perpaduan 2 atau lebih garis warna di dalamnya berbentuk gradasi warna.
2.4 Sistem Pertelevisian Dunia
2.4.1 Sistem NTSC
NTSC (National Television System Committee) merupakan sistem milik Amerika Serikat dengan lebar layar 525 baris, digunakan di negara Kanada, Greenland, Mexico, Kuba, Jepang, Philipina, Puerto Rico dan beberapa negara di Amerika Selatan. Resolusi : NTSC 640x480, NTSC DV 720x480, NTSC WideScreen 720x480, NTSC D1 720x486, NTSC Square Pix 720x540. Frame rate dari NTSC adalah 30 fps.
2.4.2 Sistem PAL dan SECAM
Banyak negara yang menggunakan kedua sistem ini seperti Australia, China, Indonesia dan beberapa negara Asia. PAL (Phase Aternating Line) atau SECAM (Sequential Color and Memory). Kedua sistem ini memiliki lebar layar 625 baris. Resolusi : PAL D1/DV : 720x576, PAL D1/DV Square Pix : 768x576, PAL D1/DV WideScreen : 720x576. Sistem ini memiliki frame rate : 25 fps.
2.4.3 Sistem HDTV
HDTV (High Definition Television) adalah standar internasional baru untuk dunia televisi. HDTV dapat digunakan dalam 1.125 baris. Resolusi : 1280x720 . HDTV mempunyai frame rate 29,9 fps.
3 Analisis
Analisis sistem dibutuhkan untuk memecahkan masalah dalam pembuatan aplikasi multimedia dalam hal ini adalah pembuatan video klip animasi. Analisis sistem dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu mengidentifikasi masalah sistem, menganalisis kebutuhan sistem pada aplikasi multimedia dan melakukan studi kelayakan.
3.1 Perancangan
Dalam perancangan dan pembuatan film animasi Bill n Bull the Monster Kid’s yang akan dibuat, secara garis besar melalui beberapa tahapan proses yang harus dilewati, yaitu pra produksi, produksi, dan pasca produksi.
Dalam bagian pra produksi atau perancangan film animasi Bill n Bull the Monster Kid’s meliputi Tema, Logline, 7 Pertanyaan Dasar, Diagram Scene, Character Development, Ringkasan Cerita, Naskah dan Storyboard.
3.2 Merancang Desain Karakter
Dalam perancangan berbagai karakter yang akan dibuat harus sesuai dengan karakter yang digambarkan oleh naskah. Berawal dari gambar-gambar secara kasar kemudian mulai disempurnakan oleh seorang desainer.
3.2.1 Pendefinisian Karakter Berdasarkan Watak
a. Karakter Putih (White Character)
Karakter putih yaitu karakter yang memiliki sifat dan budi pekerti yang baik, senang menolong sesama, dan tidak pernah melakukan hal-hal yang bersifat negative. Dalam film animasi 2D Bill n Bull the Monster Kid’s, karakter putih diperankan oleh Bill.
b. Karakter Hitam
Yaitu karakter yang memiliki sifat jahat dan suka membuat onar dengan tokoh lain di dalam cerita. Umunya karakter ini merupakan musuh sang tokoh utama. Dalam film animasi 2D Bill n Bull the Monster Kid’s, karakter hitam diperankan oleh Robot.
c. Karakter Abu-abu
Karakter abu-abu yaitu karakter yang mempunyai antara baik, nakal, dan jahat. Karakter ini diperankan oleh saudara Bill, yaitu Bull. Biarpun Bull merupakan tokoh utama, namun Bull mempunyai sifat jahil.
3.2.2 Pendefinisian Karakter Berdasarkan Peran
a. Karakter Utama
b. Karakter pendukung
c. Karakter Figuran
d. Karakter Antagonis
3.3 Merancang Warna Tokoh
Merancang dan menentukan warna pada tokoh-tokoh kartun ini merupakan pekerjaan yang membutuhkan ketelitian dalam membayangkan visual bentuk menjadi suatu karakter, karena terkadang perpaduan antara tokoh karakter dan property yang ada kurang menyatu.
Warna karakter Bill dan Bull dalam skripsi ini sengaja dibuat dengan warna biru (Bull) dan hijau (Bill) supaya ada perbedaan dasar diantara keduanya.
3.4 Merancang Layout
Layout digunakan untuk menggambarkan hasil jadi dari visual film tersebut. Dengan adanya penggunaan Layout seorang animator dan pembuat background dimudahkan untuk membuat animasi.
4 Pembahasan
4.1 Produksi
4.1.1 Background
Background merupakan lokasi dan setting dimana animasi itu berada. Background dapat dibuat secara sederhana atau kompleks sesuai keinginan.
Dalam pembuatan background pada film animasi 2D Bill n Bull the Monster Kid’s ini menggunakan software Adobe Photoshop CS3 dan Adobe Flash CS3. Ukuran gambar menggunakan resolusi sebesar 300 pixel/inch pada Adobe photoshop CS3.
Gambar 4.2 Pewarnaan Background
4.1.2 Key Animator
Seorang Key Animator bertugas membuat gambar-gambar kunci dari sebuah gerakan atau animasi. Dibawah ini merupakan salah satu contoh gambar Key dalam film Bill n Bull the Monster Kid’s.
Gambar 4.3 Key 1 – 3
4.1.3 Inbetween Animator
In Between adalah beberapa frame yang melengkapi dari frame Gambar Key sehingga nantinya akan terbentuk suatu urutan gerakan yang lebih halus.
Gambar 4.4 Inbetween
4.1.4 Proses Cleaning (Inker)
Proses cleaning disebut juga Proses Inker, gambar yang telah diselesaikan oleh Inbetweener menggunakan pensil 2B akan ditracing ulang menggunakan Drawing Pen untuk mendapatkan outline yang lebih tegas (lebih tebal)
Gambar 4.5 Inker
4.1.5 Pewarnaan
Proses pewarnaan ada yang menggunakan teknik analog dengan menggunakan cat air dan ada pula yang dilakukan secara digital menggunakan software komputer seperti software yang digunakan untuk pewarnaan film animasi 2D Bill n Bull the Monster Kid’s menggunakan Adobe Photoshop dan Adobe Flash.
4.1.6 Timesheeting
Merupakan proses mengatur frame pada animasi agar pergerakannya menjadi sesuai dengan yang diinginkan. Yaitu dengan cara copy frame dalam Adobe Flash CS3 yang akan diatur kemudian paste ke blank frame yang telah tersedia.
Gambar 4.45 Timesheeting
4.1.7 Animasi Motion Tween
Dalam membuat film animasi ini, selain menggunakan animasi frame to frame juga menggunakan animasi motion tween. Langkah-langkah untuk membuat animasi motion tween dalam membuat gerakan seolah Bull dan Bill terbang mendekat adalah sebagai berikut. Import gambar ke dalam layer. File / Import / Import to Stage. Kemudian atur posisi frame awal di atas. Pilih frame awal kemudian klik kanan pilih Create Motion Tween.
Gambar 4.46 Create Motion Tween
Pilih frame kosong pada jendela Timeline yang akan dijadikan sebagai keyframe dengan cara klik kanan / Insert Keyframe dan Zoom gambar.
Gambar 4.47 Frame terakhir Motion tween
4.1.8 Rendering Adobe Flash CS3
Setelah proses ini selesai, kemudian file diekspor ke dalam movie dengan format ekstensi .avi. Caranya pilih menu File / Export / Export Movie / Beri nama file kemudian klik Save. Dengan pengaturan Dimension : 768 x 576 pixel kemudian klik OK. Ukuran ini adalah standar sistem pertelevisian di Indonesia yaitu sistem PAL. Kemudian akan
tampil jendela Video Compresion, untuk hasil yang baik tetapi menghemat ruang hardisk pilih jenis compressor Indeo Video 5.10.
4.2 Pasca Produksi
4.2.1 Editing
4.2.1.1 Editing Dengan After Effect (Lens Flare Effect)
Efek Lens Flare digunakan untuk membuat cahaya matahari pada suatu video / animasi rumah yang telah diberi warna dan diberikan animasi dalam Adobe Flash dan Photoshop.
4.2.1.2 Editing Dengan Adobe Premiere Pro CS3
Proses editing di Premiere ini mulai dari import file, pemberian efek transisi, penempatan file animasi cut per cut, sampai proses rendering untuk format VideoCD PAL.
4.2.2 Mastering
Setelah semua proses dilalui maka proses terakhir adalah membuat master film. Untuk master film animasi 2D Bill n Bull the Monster Kid’s, penulis menggunakan media CD. Transfer file dari komputer ke dalam CD menggunakan software Nero Burning ROM.
Langkah-langkahnya adalah jalankan Nero / Make Data CD / klik tombol Add untuk memasukan atau menambah file / klik Next untuk pengaturan untuk burning / langkah terakhir klik tombol Burning.
5 Kesimpulan
Dalam pembuatan sebuah animasi diperlukan sebuah rancangan yang nantinya akan menjadi landasan dalam memproduksi animasi. Untuk membuat animasi yang baik secara garis besar harus melalui 3 tahapan, yaitu Pra Produksi, Produksi dan Pasca Produksi. Tahapan Pra Produksi meliputi The Story, Storyboard, Standard Character Model Sheet, Dope Sheet. Tahapan Produksi meliputi Background, Drawing, Line Test, Scan dan Tracing, Coloring dan Timing. Tahapan Pasca Produksi meliputi Editing Video Audio dan Mastering.
Pembuatan film animasi 2D berjudul Bill n Bull the Monster Kid’s merupakan pembuatan animasi yang memadukan antara cara manual dan digital. Pembuatan karakter pada film animasi ini dilakukan dengan cara menggambar atau manual di atas kertas kemudian diteruskan dengan proses scanning dan pengeditan animasi maupun pewarnaan dengan cara digital dengan komputer.
Dalam pewarnaan sebuah gambar dapat dilakukan dengan berbagai macam software grafik. Pembuatan film animasi Bill n Bull the Monster Kid’s menggunakan software Adobe Photoshop CS3 dan Adobe Flash dikarenakan software ini merupakan software yang user friendly, dengan demikian pewarnaan dapat dilakukan dengan mudah dan sederhana.
Dalam pembuatan film animasi 2D Bill n Bull the Monster Kid’s, teknik pewarnaan dengan Adobe Photoshop CS3 menggunakan tool Brush dan juga layer style. Sedangkan teknik pewarnaan dengan Adobe Flash CS3 menggunakan cara tracing gambar yang telah di scan, pen tool atau pencil tool untuk menciptakan gambar bayangan, dan fill color untuk pewarnaan.
Makasih infonya :)
BalasHapusMakasih infonya :)
BalasHapuskalau bisa cantumkan detail sumber
BalasHapuskintil
BalasHapus